Benarkah Kehalalan Produk Kosmetik Tidak Hanya dari Sumber Bahan?

[ilustrasi wanita berhijab | freepik.com/master1305]

Pada ulasan sebelumnya, kehalalan produk kosmetik dilihat dari sumber bahan bakunya. Namun, ini tidak cukup untuk memperoleh sertifikat halal produk. Kehalalan produk kosmetik dinilai dari sumber bahan baku, proses formulasi dan produksi, kemasan produk, dan distribusi produk.

 

Formulasi produk kosmetik halal?

Pengembangan formulasi kosmetik halal harus dimulai dengan bahan-bahan yang tidak diragukan kehalalannya. Penggunaan bahan-bahan ‘kritis’ dari sumber alternatif [misalnya, etanol, kolagen yang berasal dari ikan, gelatin yang berasal dari ayam] harus diakui hanya jika memiliki dokumen sertifikasi halal. Bahan-bahan penting lainnya yang status sertifikasi halalnya belum diverifikasi, jelas tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam pembuatan kosmetik halal.

 

Proses produksi produk kosmetik halal?

Pembuatan produk kosmetik halal harus diproduksi sesuai dengan cara Pembuatan Obat yang Baik [CPOB] dan standar kualitas lainnya untuk menjamin kualitas dan keamanan produk. Direkomendasikan pembentukan kelompok personal yang didedikasikan untuk penanganan dan produksi kosmetik halal. Tempat harus dirancang dan terletak di area tanpa risiko kontaminasi oleh bahan non-halal [misalnya proses yang tepat dan aliran personel, jauh dari peternakan babi]. Semua fasilitas produksi dibatasi untuk pembuatan produk kosmetik halal saja. 

 

Sangat penting bahwa pengolahan kosmetik non-halal tidak boleh dilakukan di pabrik yang sama untuk menghindari rutinitas pembersihan, yang dapat mempengaruhi operasi. Komposisi bahan pembersih [misalnya scrub, sikat, dll] yang digunakan dalam pemeliharaan peralatan dan fasilitas tidak boleh berasal dari sumber yang tidak halal.

 

Pabrikan harus memastikan bahwa gudang dan jalur produksi untuk kosmetik bersertifikat halal dan non-halal harus terpisah secara fisik atau terletak di pabrik yang berbeda jika produsen memilih untuk memproduksi kosmetik bersertifikat non-halal. 

 

Semua proses yang terlibat harus diberi label yang jelas dengan tanda bertuliskan halal untuk mencegahnya tercampur dan terkontaminasi oleh non-halal atau najis. Selain itu, kehati-hatian juga harus diperhatikan untuk menghindari kontaminasi tak terduga dari lingkungan [misalnya hewan peliharaan yang diharamkan] dan kontaminasi partikulat tenaga kerja [misalnya makanan atau debu yang tidak halal].

 

Pentingnya label halal?

Produk kosmetik halal harus diberi label sesuai dengan persyaratan pelabelan yang ditentukan oleh badan pengawas masing-masing negara. Label harus memiliki logo halal dan secara akurat mencerminkan bahan produk sebagai sarana untuk membantu konsumen dalam memilih produk kosmetik. Setiap teks, ilustrasi maupun iklannya harus sesuai dengan syariat Islam dan budaya setempat. Label tidak boleh menggambarkan gambar yang provokatif karena ini secara otomatis akan mengkualifikasikan produk tersebut sebagai haram. Nama merek kosmetik halal tidak boleh diberi nama atau sinonim dengan bahan non-halal untuk menghindari kebingungan.

 

Baca Juga: Metode Analisis Kandungan Zat Aktif Berbahaya dalam Sediaan Kosmetik

 

Kehalalan sampai ke kemasan produk?

Bahan kemasan menjadi salah satu perhatian dalam pembuatan kosmetik halal. Bahan yang digunakan dalam produksi kemasan primer dan sekunder juga harus memenuhi standar halal. Umumnya bahan pengemas dibuat dari sumber yang halal namun kesadaran akan asal-usul bahan sumber hewani yang digunakan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan kemasan harus diperhatikan. Produsen kosmetik halal harus mengamankan bahan kemasan dari produsen kemasan halal yang memiliki reputasi baik.

 

Distribusi produk halal?

Sistem distribusi harus memastikan produk kosmetik halal sampai ke pasar dengan mempertahankan status halalnya tanpa terkontaminasi bahan haram atau najis. Produk kosmetik halal direkomendasikan untuk ditangani dan dikirim secara terpisah dari yang tidak halal untuk menghindari kontaminasi silang. [][SIS/LC]

 

Sumber:

Sugibayashi, K., Yusuf, E., Todo, H., Dahlizar, S., Sakdiset, P., Arce, F.J., and Lee See, G. 2019. Halal Cosmetics: A Review on Ingredients, Production, and Testing Methods. Cosmetics, 6: 1 – 17.

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !