Perbedaan Formulasi Bahan Alami dan Bahan Sintetis

[ilustrasi formulasi kosmetik - Labcos | canva.com]

Perbedaan mendasar antara formulasi kosmetik dengan bahan alami dan formulasi kosmetik dengan bahan sintetis terletak pada sumber bahan yang digunakan, dampak terhadap kesehatan pengguna dan lingkungan, serta cara kerja produk tersebut.


Dalam industri kosmetik, bahan alami sering dipilih karena dianggap lebih aman dan lebih lembut bagi kulit, terutama bagi individu dengan kulit sensitif. Bahan-bahan ini berasal dari sumber alam seperti tumbuhan, mineral, dan hewan. Misalnya, ekstrak teh hijau, minyak jojoba, dan lidah buaya adalah bahan alami populer yang dikenal dengan sifat anti-inflamasi dan pelembabnya.

 

Penggunaan bahan alami seringkali dipromosikan sebagai lebih ramah lingkungan, terutama jika diperoleh melalui praktik berkelanjutan. Namun, tantangan dengan bahan alami terletak pada variasi dalam kualitas dan konsistensi mereka, yang bisa dipengaruhi berbagai faktor seperti cuaca dan kondisi tanah, sehingga kadang-kadang sulit untuk mempertahankan standar yang seragam dalam produksi massal.

 

Di sisi lain, bahan sintetis dalam kosmetik memungkinkan produsen untuk mencapai tingkat konsistensi yang lebih tinggi dan mengontrol dengan lebih presisi atas formulasi produk. Bahan-bahan sintetis seperti paraben, phthalates, dan sulfat dibuat melalui proses kimia yang canggih untuk menargetkan masalah spesifik, seperti stabilitas produk, efektivitas, dan umur simpan.

ilustrasi formulasi kosmetik - Labcos 2.jpg

ilustrasi formulasi kosmetik - Labcos | canva.com

Meskipun bahan sintetis ini kadang-kadang dikritik karena potensi efek samping dan dampak lingkungan dari produksi mereka, mereka sering menawarkan manfaat seperti kinerja yang lebih baik dalam kondisi ekstrem dan kemampuan untuk memformulasikan produk yang sangat khusus untuk jenis kulit atau kondisi kulit tertentu. Seiring dengan meningkatnya inovasi dalam teknologi kosmetik, banyak perusahaan kini mengembangkan bahan sintetis yang lebih aman dan ramah lingkungan, mencoba mengatasi kekhawatiran konsumen dan aturan pengaturan yang lebih ketat.

 

Berikut adalah beberapa aspek penting dari kedua jenis formulasi tersebut:

1. Sumber Bahan

» Bahan Alami: Kosmetik yang diformulasikan dengan bahan alami menggunakan komponen yang berasal dari alam, seperti tumbuhan, mineral, atau bahan-bahan yang dihasilkan hewan. Bahan-bahan ini sering kali diolah dengan minim intervensi kimia, sehingga mempertahankan karakteristik alami mereka.

» Bahan Sintetis: Kosmetik dengan bahan sintetis menggunakan bahan-bahan yang dibuat di laboratorium melalui proses kimia sintetis. Bahan-bahan ini tidak selalu memiliki kesesuaian langsung dengan bahan yang ditemukan di alam dan sering kali dirancang untuk mencapai efek khusus atau meningkatkan stabilitas dan efektivitas produk.

 

2. Dampak terhadap Kesehatan dan Lingkungan

ilustrasi formulasi kosmetik - Labcos 3.jpg

ilustrasi formulasi kosmetik - Labcos | canva.com

» Bahan Alami: Kosmetik alami sering dianggap lebih lembut dan kurang kemungkinan menyebabkan iritasi bagi banyak orang, terutama mereka dengan kulit sensitif. Namun, bukan berarti tidak ada risiko alergi. Bahan alami juga cenderung lebih ramah lingkungan, terutama jika diperoleh melalui praktik berkelanjutan.

» Bahan Sintetis: Walaupun efektif, bahan sintetis bisa menimbulkan risiko iritasi atau reaksi alergi yang lebih tinggi pada beberapa orang. Dari sudut pandang lingkungan, produksi dan pembuangan bahan sintetis bisa lebih berdampak karena proses manufaktur yang mungkin melibatkan bahan kimia berbahaya dan emisi yang lebih tinggi.

 

Baca Juga: Sediaan Sampo Herbal Anti-ketombe dan Anti-kutu

 

3. Konsistensi dan Efektivitas

» Bahan Alami: Meskipun memiliki banyak keunggulan, bahan alami bisa kurang konsisten dalam hal kualitas dan efektivitas karena bergantung kepada kondisi pertumbuhan dan panen. Mereka juga mungkin tidak selalu menyediakan hasil yang sama kuat atau langsung seperti bahan sintetis.

» Bahan Sintetis: Bahan-bahan sintetis dapat dirancang untuk memenuhi standar yang sangat spesifik dan sering lebih stabil dan dapat diandalkan dalam formulasi kosmetik. Mereka dapat dibuat untuk menargetkan masalah kulit tertentu dengan presisi yang lebih tinggi.

 

ilustrasi formulasi kosmetik - Labcos 4.jpg

ilustrasi formulasi kosmetik - Labcos | canva.com

Pilihan antara menggunakan produk dengan bahan alami atau sintetis sering kali bergantung kepada preferensi pribadi, kebutuhan kulit, dan prioritas etika atau lingkungan individu. Masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasannya, dan seringkali, produk kosmetik terbaik menggunakan kombinasi dari kedua jenis bahan untuk mengoptimalkan manfaat dan meminimalkan risiko. [][Vikalena Lasmoskwa/LC]


Penelitian Ilmiah

1. Jurnal bertajuk “Replacing Synthetic Ingredients by Sustainable Natural Alternatives: A Case Study Using Topical O/W Emulsions” yang diteliti Sara Bom, Manuel Fitas, Ana Margarida Martins, Pedro Pinto, Helena Margarida Ribeiro, dan Joana Marto yang dipublikasi di PubMed Central pada 22 Oktober 2020

 

2. Jurnal bertajuk “Natural and Synthetic Layered Materials as Cosmetic Ingredients” oleh Hasmukh A. Patel dari Northwestern University dan Hari C. Bajaj dari Central Salt and Marine Chemicals Research Institute yang dipublikasi pada Januari 2010.


3. Penelitian ilmiah bertajuk “The Art and Science of Cosmetics: Understanding the Ingredients” yang ditulis Shivangi Sharma, Usama Ahmad, Juber Akhtar, Anas Islam, Mohd Muazzam Khan, dan Naureen Rizvi yang dipublikasi pada 29 September 2023.

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !