Asam Traneksamat sebagai Perawatan Topikal untuk Melasma

[ilustrasi melasma | freepik.com/cookie_studio]

Di ulasan sebelumnya, tentang pengobatan alternatif selain hidrokuinon untuk melasma salah satunya asam traneksamat.

 

Bahan aktif ini menunjukkan resiko iritasi 0,8% lebih rendah daripada asam kojic, asam azelaic, dan cysteamine. Oleh karena itu, ulasan saat ini membahas khusus terhadap efektivitas perawatan topikal asam traneksamat dalam mengobati melasma.

Melasma adalah kelainan pigmen yang didapat dengan peningkatan melanogenesis dan vaskularisasi yang mempengaruhi sebagian besar wanita berusia 20-40 tahun. Hal ini ditandai dengan makula berwarna cokelat terang hingga gelap dan bercak di area wajah yang terpapar sinar matahari. Etiopatogenesis masih belum jelas, namun faktor yang terlibat meliputi riwayat keluarga, paparan radiasi ultraviolet [UV], obat-obatan, dan ketidakseimbangan hormon.

 

Pengobatan melasma sulit dan sering kambuh. Sebagian besar perawatan bertujuan untuk mengurangi melanogenesis dan kedalaman invasi melanosit. Perawatan secara topikal menjadi salah satu terapi lini dalam pengobatan melasma. Salah satunya pengobatannya menggunakan asam traneksamat.

 

Asam traneksamat adalah turunan sintetik dari asam amino lisin yang bertindak sebagai penghambat plasmin dan secara historis digunakan untuk mengobati gangguan perdarahan. Plasmin memainkan peran kunci dalam melasma karena sinar UV meningkatkan aktivitas plasmin dalam keratinosit, yang dapat menyebabkan peningkatan mediator perangsang melanositik, seperti asam arakidonat dan hormon perangsang α-melanosit. Asam traneksamat dapat menghambat aktivitas plasmin yang diinduksi sinar UV.

 

Baca Juga: Kondisi Melasma, serta Perawatan Topikal menjadi Terapi Lini

 

Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa asam traneksamat dapat menekan pembentukan melanin dengan menghambat pelepasan faktor melanogenik parakrin yang biasanya bertindak untuk merangsang melanosit, sehingga telah banyak diteliti sebagai pengobatan gangguan pigmen selain penggunaan tradisionalnya pada gangguan perdarahan. Efek tambahan dari asam traneksamat adalah mengurangi Vascular Endothelial Derived Growth Factor [VEGF] dan angiogenesis yang diinduksi endotelin-1, sehingga mengurangi munculnya pigmentasi. Asam traneksamat dapat digunakan secara oral, intradermal, topikal, dan transepidermal untuk mengobati melasma.

 

Secara topikal, pengiriman asam traneksamat langsung ke kulit dan merupakan pilihan alternatif yang baik untuk orang yang tidak dapat mentolerir asam traneksamat oral atau mereka yang tidak ingin minum obat oral untuk melasma. Asam traneksamat 2 - 5% yang sering digunakan dan memiliki efektivitas. Selain itu, asam traneksamat merupakan pengobatan yang aman yang telah terbukti dapat ditoleransi lebih baik daripada topikal dengan hidrokuinon.

 

Berdasarkan penelitian acak yang membandingkan pengobatan topikal asam traneksamat 5% dengan hidrokuinon 2% pada 60 wanita selama 12 minggu. Meskipun skor MASI [Melasma Area and Severity Index] menurun secara signifikan pada kedua kelompok, tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok. Namun, kelompok asam traneksamat melaporkan kepuasan pasien yang lebih tinggi dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan kelompok hidrokuinon.

 

Selain itu, pada beberapa studi yang juga membandingkan asam traneksamat 5% dengan hidrokuinon 3% dan 4%, hasil menunjukkan bahwa perawatan dengan hidrokuinon mengalami rasa terbakar, iritasi, dan hiperpigmentasi pasca inflamasi, sedangkan penggunaan asam traneksamat tidak menimbulkan efek samping. Selain kandungan 5%, asam traneksamat juga memiliki efektivitas pada 2%.

 

Secara keseluruhan, perawatan topikal dengan asam traneksamat adalah pengobatan yang efektif dan aman untuk melasma dengan efek samping yang lebih sedikit daripada pengobatan topikal dengan hidrokuinon. Perawatan dengan hidrokuinon dikaitkan dengan iritasi dan eritema, serta penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan okronosis atau hiperpigmentasi paradoks. Hidrokuinon terkadang dicampur dengan steroid topikal untuk memerangi efek samping ini, namun malah menambahkan serangkaian efek samping baru. [][SIS/LC]

 

Sumber:

1. Chang, Y.F., Lee, T.L., Oyerinde, O., Desai, S.R., Aljabban, A., Bay, C.P., Bain, P.A., and Chung, H.J. 2022. Efficacy and safety of topical agents in the treatment of melasma: What's evidence? A systematic review and meta-analysis. J. Cosmet Dermatol., 22: 1168–1176.

2. Konisky, H., Balazic, E., Jaller, J.A., Khanna, U., and Kobet, K. 2022. Tranexamic acid in melasma: A focused review on drug administration routes. J Cosmet Dermatol., 22:1197–1206

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !