Peran Probiotik dalam Kosmetik

[ilustrasi probiotik kosmetik - Labcos | canva.com]

Kosmetik berbahan dasar probiotik adalah produk perawatan kulit yang mengandung probiotik, yaitu mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan ketika diberikan dalam jumlah yang cukup.

 

Dalam konteks kosmetik, probiotik dianggap dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora kulit, yang merupakan komunitas mikroorganisme yang hidup di permukaan kulit. Keseimbangan mikroflora yang sehat dianggap penting untuk menjaga kesehatan kulit, termasuk membantu mengurangi peradangan, meningkatkan kelembapan, dan melindungi kulit dari agen patogen.

 

Probiotik dalam kosmetik dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk bakteri yang biasanya ditemukan di kulit manusia atau yang berasal dari makanan fermentasi. Kosmetik ini dapat berupa krim, serum, masker, atau produk lain yang dirancang untuk diterapkan langsung ke kulit. Selain probiotik hidup, produk kosmetik ini juga bisa mengandung prebiotik, yang merupakan nutrisi yang mendukung pertumbuhan probiotik, atau postbiotik, yang merupakan produk metabolisme dari probiotik yang juga memberikan manfaat bagi kulit.

 

Manfaat dari penggunaan kosmetik berbahan dasar probiotik meliputi potensi untuk meningkatkan penghalang kulit, mengurangi gejala kulit sensitif, memerangi jerawat, dan mempromosikan kulit yang lebih cerah dan sehat secara keseluruhan. Namun, penting untuk diingat bahwa efektivitas produk kosmetik berbahan dasar probiotik dapat bervariasi tergantung kepada jenis probiotik yang digunakan, formulasi produk, dan kondisi kulit individu.


Bahan Fermentasi

ilustrasi probiotik kosmetik - Labcos 2.jpg

ilustrasi probiotik kosmetik - Labcos | canva.com

Bahan fermentasi yang digunakan dalam produk kosmetik biasanya melibatkan proses fermentasi mikroba untuk menghasilkan bahan dengan sifat bermanfaat bagi kulit. Berikut ini adalah beberapa bahan fermentasi populer dalam industri kosmetik:

1. Asam Laktat - Diperoleh dari fermentasi laktosa [gula susu] oleh bakteri laktat. Asam laktat digunakan sebagai eksfolian, membantu menghilangkan sel kulit mati dan merangsang peremajaan kulit.

 

2. Asam Hialuronat - Fermentasi oleh bakteri tertentu menghasilkan asam hialuronat, yang sangat efektif dalam menarik dan menahan air, membuatnya populer sebagai bahan pelembap.

 

3. Ekstrak Fermentasi Bifida - Diperoleh dari fermentasi bakteri Bifidobacterium. Ini dikenal untuk membantu memperbaiki kerusakan DNA kulit dan meningkatkan mekanisme pertahanan kulit terhadap stres lingkungan.

 

4. Ekstrak Fermentasi Galactomyces - Galactomyces adalah jenis ragi yang fermentasinya menghasilkan nutrisi dan anti-oksidan yang bermanfaat untuk kulit, membantu meningkatkan kecerahan dan kelembapan kulit.

5. Ekstrak Fermentasi Saccharomyces - Sejenis ragi yang fermentasinya menghasilkan vitamin, mineral, dan anti-oksidan yang dapat meningkatkan kelembapan dan elastisitas kulit.

 

ilustrasi probiotik kosmetik - Labcos 3.jpg

ilustrasi probiotik kosmetik - Labcos | canva.com

Adapun bakteri baik yang sering digunakan dalam produk probiotik kosmetik meliputi:

1. Lactobacillus - Salah satu jenis bakteri probiotik paling umum yang digunakan dalam kosmetik, dikenal untuk menenangkan kulit sensitif dan mengurangi kemerahan.

 

Baca Juga: Efek Anti-aging dari Ekstrak Kulit Manggis

 

2. Bifidobacterium - Jenis bakteri ini berkontribusi pada pemeliharaan penghalang kulit yang sehat dan dapat membantu mengurangi sensitivitas kulit.

 

3. Streptococcus Thermophilus - Bakteri ini dapat meningkatkan kelembapan kulit dan membantu dalam sintesis kolagen, berkontribusi pada kekenyalan dan kelembapan kulit.

 

4. Lactococcus - Fermentasi bakteri ini menghasilkan peptida dan enzim yang bisa memperbaiki dan memperkuat penghalang kulit.

 

ilustrasi probiotik kosmetik - Labcos 4.jpg

ilustrasi probiotik kosmetik - Labcos | canva.com

Produk kosmetik yang memanfaatkan bakteri probiotik atau bahan fermentasi dapat menawarkan manfaat signifikan bagi kesehatan kulit, termasuk meningkatkan hidrasi, mengurangi peradangan, dan memperbaiki tekstur serta penampilan kulit. Selalu penting untuk memilih produk yang sesuai dengan jenis dan kebutuhan kulit Anda.

Jurnal Ilmiah

Terdapat beberapa jurnal dalam negeri yang membahas tentang penggunaan probiotik dalam produk kosmetik, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan Cahya Khairani Kusumawulan, Nada Salsabila Rustiwi, Sriwidodo, dan Marline Abdassah Bratadiredja bertajuk “Review: Efektivitas Sari Kedelai sebagai Anti-aging dalam Kosmetik”.

 

Selain itu, Hanna Berliana Aviany dan Sri Pujiyanto juga melakukan penelitian bertitel "Analisis Efektivitas Probiotik di Dalam Produk Kecantikan sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri probiotik terhadap Staphylococcus epidermidis, yang merupakan salah satu jenis bakteri yang bisa menyebabkan masalah di kulit seperti jerawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat zona bening yang menandakan adanya aktivitas anti-bakteri dari probiotik, walaupun zona bening yang diperoleh belum secara definitif menunjukkan efektivitas probiotik sebagai anti-bakteria terhadap Staphylococcus epidermidis. Hasil penelitian mereka dapat diakses di Berkala Bioteknologi.


Selain itu, ada juga sumber penelitian terkait probiotik dari Universitas Udayana yang bisa memberikan wawasan tambahan tentang probiotik, walaupun tidak secara langsung berkaitan dengan aplikasi dalam kosmetik. Silakan mengakses tautan ini.

Penelitian-penelitian ini menunjukkan potensi probiotik dalam aplikasi kosmetik, terutama sebagai agen anti-bakteri, yang bisa menjadi alternatif menarik untuk pengembangan produk kecantikan yang lebih ramah terhadap kulit dan lingkungan. [][Eva Evilia/LC]

 

*penulisan artikel ini dibantu riset ChatGPT 4

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !