Penerapan Niosom dalam Kosmetik

Istilah ‘kosmetik’ mengacu kepada berbagai produk yang dapat diterapkan secara topikal. Produk kosmetik umumnya digunakan untuk memperbaiki penampilan tubuh.

 

Produk tersebut dikatakan efektif jika memiliki penetrasi kulit yang baik, bioavabilitas, dan kepatuhan. Namun, sebagian besar bahan aktif kosmetik memiliki kemampuan yang tidak memadai untuk menembus lapiran kulit, serta menunjukkan stabilitas kimia atau fisik yang kurang. Dengan demikian, diperlukan bantuan sistem penghantaran zat aktif untuk meningkatkan efektivitasnya, salah satunya niosom.

 

Niosom telah mendapatkan perhatian yang besar sebagai sistem penghantaran bahan aktif kosmetik. Dengan bantuan niosom dan kemajuan terbaru nanoteknologi, saat ini memungkinkan untuk membuat berbagai bentuk yang mirip nanopartikel, sehingga pemberian bahan aktif dapat ditargetkan secara efisien dan meningkatkan stabilitas kimia maupun fisik dari produk kosmetik.

 

Bentuk, komposisi, kimiawi, dan ukuran kecil niosom yang khas memungkinkan untuk secara efektif menstabilkan dan mengantarkan bahan aktif ke tempat yang diinginkan. Selain itu, karena sifat hidrofilik dan aktivitas hidrofobiknya, niosom adalah vesikel yang ideal untuk membungkus senyawa lipofilik, hidrofilik, dan amfifilik. Niosom terdiri dari tiga variasi berbeda, tergantung pada ukuran partikel: large unilamellar vesicles [LUVs], small unilamellar vesicles [SUVs], dan multilamellar vesicles [MLVs].

 

Komponen terpenting dalam pembentukan niosom adalah surfaktan nonionik. Banyak penelitian telah meneliti peran, manfaat, dan penggunaan surfaktan nonionik untuk membentuk niosom dalam penghantaran bahan aktif pada situs target. Produksi niosom secara signifikan dipengaruhi oleh struktur surfaktan nonionik. Akibatnya, mereka terdiri dari satu atau lebih lamellae, yang bilayer dengan komponen hidrofilik dan hidrofobik yang bergabung dengan ikatan ester, eter, atau amida.

 

Zat penginduksi bilayer, biasanya kolesterol, adalah salah satu komponen yang digunakan dalam pengembangan niosom. Tugas utama kolesterol adalah menjaga agar membran niosom tetap stabil. Oleh karena itu, dilaporkan bahwa penggunaan kolesterol dapat meningkatkan drug loading dari bahan aktif yang dienkapsulasi. Bahan lain yang dapat digunakan dalam pembuatan niosom adalah zat penginduksi muatan. Jenis bahan ini digunakan untuk mencegah agregasi partikel niosom dan mengantarkan bahan aktif ke area tubuh tertentu dengan menggunakan parameter zeta potensial. Contoh zat penginduksi muatan negatif adalah dicetyl phosphate dan asam fosfatidat, sedangkan contoh zat penginduksi muatan positif adalah stearyl amine dan stearyl pyridinium chloride.

 

Baca Juga: Tinjauan Terhadap Valorisasi Zaitun Pomace dalam Kosmetik

 

Niosom merupakan salah satu sistem penghantaran yang dapat mengangkut molekul amfifilik, lipofilik, dan hidrofilik. Dengan demikian, niosom sebagai pembawa senyawa yang efektif karena dapat mengenkapsulasi bahan aktif yang larut dalam air, larut dalam lemak, dan amfifilik tanpa memerlukan modifikasi kimia. Dalam kosmetik, niosom telah dilaporkan dalam penggunaannya sebagai anti-aging, anti-wrinkle, whitening, anti-alopecia, dan pelembap. Hal ini, karena niosom menunjukkan toksisitas yang rendah, serta memungkinkan penghantaran bahan aktif kosmetik secara efisien.

 

Niosom telah dilaporkan sebagai pembawa bahan aktif pencerah kulit [seperti ellagic acid, curcumin, blackberry rosaceae, dan Jatropha curcas Linn.] dengan meningkatkan permeabilitas kulit dan stabilitas bahan aktif, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pencerahan kulit. Selain itu, niosom juga dilaporkan dalam studi anti-aging.

 

Pada studi perbandingan antara pemanfaatan bekatul yang dimuat dalam niosom dan tanpa dimuat, menyatakan bahwa dengan menggunakan niosom memiliki efektivitas yang lebih tinggi. Pada studi perawatan rambut, niosom dilaporkan dapat membuat rambut terasa tidak berminyak dan halus, sekaligus memperbaiki kerusakan rambut, serta mengembalikan warna alami dan membuat rambut tanpak berkilau.

 

Dengan kemajuan nantoteknologi yang terus berkelanjutan, niosom menjadi salah satu sistem penghantaran yang memiliki potensi di bidang kosmetik. Hal ini juga didukung dengan perkembangan bahan aktif kosmetik, dan mungkin sebagian bahan aktif tersebut membutuhan niosom sebagai pembawa untuk mencapai efektivitasnya. Dengan demikian, melalui pendekatan ini dapat meningkatkan kualitas produk, dan ini akan meningkatkan penjualan produk-produk tersebut, sehingga menghasilkan pendekatan pemasaran yang efektif. [][SIS/LC]

 

Sumber:

Mawazi, S.M., Ann, T.J., and Widodo, R.T. 2022. Application of Niosomes in Cosmetics: A Systematic Review. Cosmetics, 9: 1 – 16.

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !