Tinjauan Terhadap Valorisasi Zaitun Pomace dalam Kosmetik

[ilustrasi zaitun pomace| freepik.com/master1305]

Industri kosmetik terus mencari bahan aktif baru dalam upaya memenuhi permintaan konsumen yang dalam beberapa tahun terakhir lebih fokus pada produk yang lebih alami dan ramah lingkungan, serta diperoleh dari sumber daya yang berkelanjutan. 

 

Namun demikian, mereka diharuskan menyediakan produk perawatan kulit yang menarik secara kosmetik, yang pada akhirnya bertujuan untuk memperbaiki penampilan kulit. 

 

Industri minyak zaitun menghasilkan sejumlah besar produk sampingan cair dan semi-padat seperti zaitun pomace. Zaitun pomace merupakan residu utama dari produksi minyak zaitun, sekitar 35-40% dari total berat zaitun yang diproses. Fitotoksisitasnya merusak pembuangan yang aman, sehingga diperlukan strategi valorisasi yang memperkenalkan penggunaan kembali produk sampingan, seperti penggunaan untuk produk perawatan kulit. 

 

Kandungan tokoferol dan beberapa senyawa fenolik dalam zaitun pomace memberikan sifat anti-oksidan. Hydroxytyrosol adalah senyawa fenolik utama yang ada dalam zaitun pomace dan memiliki efek biologis yang menjadikannya senyawa aktif yang diinginkan untuk formulasi kosmetik seperti aktivitas anti-oksidan dan anti--penuaan serta tindakan fotoprotektor, depigmentasi, anti-mikroba, dan anti-inflamasi. Selain itu, senyawa lain yang ada dalam zaitun pomace juga dapat memiliki sifat fungsional dan manfaat yang berhubungan dengan kulit. 

 

Baca Juga: Efektivitas Alpha Arbutin, dan Bagaimana Terhidrolisis Menjadi Hydroquinone?

 

Zaitun pomace dianggap sebagai sumber senyawa bernilai tambah tinggi yang berbiaya rendah dan terbarukan, serta valorisasinya dapat menghasilkan sumber daya ekonomi tambahan untuk industri pangan pertanian dan mengurangi beban lingkungannya. Terlepas dari potensi zaitun pomace yang menjanjikan sebagai sumber senyawa fenolik, hanya beberapa penelitian yang meneliti kelayakan pemulihan dan aplikasinya. 

 

Perawatan kulit anti-penuaan bisa menjadi pasar potensial untuk bahan baku ini, baik dalam formulasi topikal maupun nutraceutical yang dapat meningkatkan perlindungan kulit terhadap stres oksidatif. Selain itu, aktivitas anti-inflamasinya menjadi potensi pengembangan formulasi untuk mengatasi gangguan kulit dan meningkatkan kesehatan kulit.

 

Inovasi kosmetik dengan limbah pertanian merupakan tren baru dan menjadi sangat menantang. Namun, aspek seperti stabilitas, penampilan, dan khasiatnya perlu divalidasi untuk mencapai kualitas produk perawatan kulit. Selain itu, Beberapa strategi seperti metode ekstraksi non-konvensional atau teknik enkapsulasi, serta prosedur analitik yang memungkinkan karakterisasi bahan kimia baru dan penilaian toksikologi juga sangat penting untuk diperhatikan. Meskipun penelitian pendahuluan in-vitro menunjukkan efek yang menjanjikan, namun validasi in-vivo tetap diperlukan untuk memperoleh formulasi yang aman untuk digunakan. [][SIS/LC]

 

Sumber:

Rodrigues, R., Alves, R.C., and Oliveira, M.B.P. 2023. Exploring Olive Pomace for Skincare Applications: A Review. Cosmetics, 10: 1 – 17.

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !