Manfaat Kitosan sebagai Perawatan Rambut

Kitosan telah diisolasi sejak lama, terutama dari krustasea, termasuk kepiting, udang, dan lobster. Namun, kitosan ini tidak cocok untuk aplikasi kosmetik karena berpotensi menjadi media penularan penyakit [zoonosis], dan masalah etika yang berbeda, serta kekhawatiran terkait perlindungan keanekaragaman hayati dan spesies yang terancam punah.

 

Hal ini mendorong aplikasi kosmetik kitosan yang berasal dari tumbuhan atau proses bioteknologi. Secara khusus, isolasi kitosan melalui fermentasi dinding sel jamur telah dikembangkan sebagai pendekatan yang sangat menarik dan ekonomis untuk mendapatkan polimer ini dengan sifat yang dapat diterima di kosmetik.

 

Penggunaan kosmetik kitosan saat ini terutama terkait dengan produksi maskara, kondisioner rambut, sampo rambut, dan krim tubuh. Namun, banyak sifat fungsionalnya telah memperluas penelitian yang ditujukan untuk pengenalan kitosan dalam formulasi kosmetik dan perawatan pribadi untuk perawatan kulit, mulut, kuku, dan rambut.

 

Ini memanfaatkan sifat spesifik kitosan, termasuk kationisitasnya yang mendukung interaksi dengan serat rambut dan kulit yang rusak; bersifat bakteriostatik, fungistatik, dan antistatik; kemampuan membentuk film [penting dalam proses conditioning rambut]; penahan kelembapan [kitosan dapat mempertahankan kelembapan bahkan di lingkungan dengan kelembapan rendah]; dan kemampuan untuk pelepasan terkontrol agen bioaktif.

 

Baca Juga: Kemajuan Nanoteknologi sebagai Pembawa Zat Aktif [Herbal] untuk Perawatan Rambut

 

Selain itu, kitosan menyajikan kompatibilitas yang baik dengan bahan umum formulasi kosmetik, misalnya, pati, glukosa, sakarosa, poliol, minyak, lemak, waxes, asam, pengemulsi nonionik, dan water-soluble gums nonionik.  

 

Guzman dkk [2022] merangkum beberapa contoh bahan kosmetik komersial berbahan dasar kitosan:

bahan kitosan.png

 

Peran kitosan sebagai perawatan rambut?

Kitosan bukan hanya bahan yang sangat baik untuk produk perawatan kulit, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi rambut, meningkatkan hidrasi rambut, membantu membangun kembali rambut yang rusak, dan memberikan kilau yang sehat. 

 

Hal ini telah mendorong penggunaan kitosan dalam berbagai produk perawatan rambut, termasuk sampo, bilasan, pewarna rambut, lotion penata rambut, semprotan rambut, dan tonik rambut. Penggunaan kitosan ini terutama terkaitan dengan kemampuan kitosan untuk meningkatkan sifat reologi formulasi kosmetik atau meningkatkan daya rekat komponen tertentu di rambut.

 

Salah satu aspek perawatan rambut paling umum yang melibatkan polimer kationik, seperti kitosan, adalah proses conditioning. Faktanya, struktur protein dari rambut yang rusak dicirikan oleh struktur yang didenaturasi dengan muatan negatif yang tidak dapat diperbaiki oleh proses biologis, dan oleh karena itu, perlu menggunakan metode fisikokimia untuk perbaikan sementara. 

 

Hal ini dimungkinkan dengan memanfaatkan kemampuan polimer kationik untuk membentuk film di permukaan bermuatan negatif. Secara khusus, interaksi kitosan dan turunan kationiknya dengan permukaan keratin bermuatan negatif dari serat rambut yang rusak mengarah kepada pembentukan film elastis transparan, yang meningkatkan kelembutan dan kekuatan rambut, meminimalkan kerusakan rambut yang disebabkan tekanan mekanis, termal, atau lingkungan.

 

Hernández-Rivas et.al [2020] mengeksplorasi kemampuan kitosan untuk membentuk film conditioning di permukaan bermuatan negatif yang meniru serat rambut, dan menemukan bahwa meskipun kitosan memberikan kemampuan yang baik untuk mengendap di permukaan bermuatan negatif, kinerjanya sebagai kondisioner, secara umum lebih buruk daripada yang ditemukan pada polimer conditioning tradisional seperti poly[diallyl-dimethyl-ammonium chloride], polyquaternium-6, and JR400, polyquaternium-10. 

 

Namun, pilihan berat molekul yang tepat dan tingkat deasetilasi kitosan yang digunakan sangat penting dalam meningkatkan efek conditioning, dan memungkinkan pemanfaatan potensi kitosan dalam perawatan rambut. Selain itu, Sionkowska et.al [2017], juga melaporkan bahwa kombinasi kolagen, asam hialuronat, dan kitosan sebagai formulasi conditioning meningkatkan elastisitas dan ketahanan serat rambut terhadap kerusakan. [][SIS/LC]

 

Sumber:

1. Guzman, E., Ortega, F., and Rubio, R.G. 2022. Chitosan: A Promising Multifunctional Cosmetic Ingredient for Skin and Hair Care. Cosmetics, 9: 1–15.

 

2. Hernández-Rivas, M.,Guzmán, E.,Fernández-Peña, L., Akanno, A., Greaves, A., Léonforte, F., Ortega, F., Rubio, R.G., and Luengo, G.S. 2020. Deposition of Synthetic and Bio-Based Polycations onto Negatively Charged Solid Surfaces: Effect of the Polymer Cationicity, Ionic Strength, and the Addition of an Anionic Surfactant. Colloids Interfaces, 4, 33.

 

3. Sionkowska, A., Kaczmarek, B., Michalska, M., Lewandowska, K., and Grabska, S. 2017. Preparation and characterization of collagen/chitosan/hyaluronic acid thin films for application in hair care cosmetics. Pure Appl. Chem., 89: 1829–1839. 

 

ilustrasi cangkang lobster | freepik.com/jcomp



 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !