Kemajuan Nanoteknologi sebagai Pembawa Zat Aktif [Herbal] untuk Perawatan Rambut

[ilustrasi hair treatment | freepik.com/freepik]

Rambut terdiri dari sel-sel papilla dermal dan berakhir sampai ke bagian atas dermis. Rambut memiliki peran penting untuk melindungi kulit kepala, membuat manusia terlihat anggun, dan menambah kepribadian seseorang. 

 

Sayangnya, beberapa faktor termasuk lingkungan, stres, ketidakseimbangan hormon, dan perubahan gaya hidup, dapat menyebabkan masalah rambut seperti rambut rontok, ketombe, rambut kering, rambut beruban, dan rambut bercabang. Hal ini menjadi daya tarik para ilmuwan dengan terus mengembangkan nanoteknologi dan produk bahan herbal, mereka membuat formulasi nano herbal untuk membantu orang yang memiliki masalah rambut. 

 

Nanoteknologi memiliki dampak besar pada dunia pengobatan alami. Di bidang Farmasi, nanoteknologi telah meningkatkan produk biologis untuk tujuan yang dimaksud dan menyelesaikan masalahnya. Dalam tujuan perawatan rambut, formulasi nano herbal dengan ukuran nanopartikel antara 300 - 600nm menjadi solusi sebagai pengiriman bahan herbal untuk menembus statum korneum.

 

Bagian ini merupakan lapisan terluar dari epidermis dan sebagian besar terdiri dari protein dan lemak, yang menjadi penghalang/kesulitan untuk pengiriman bahan aktif [herbal] yang efektif ke seluruh kulit dalam mencegah atau mengatasi masalah rambut. Formulasi nano herbal mencapai bioavailabilitas yang tinggi, memberikan manfaat sesuai target, efek perlindungan, efek samping yang lebih sedikit, dan pengurangan dosis.

 

Nanocarrier untuk perawatan rambut antara lain:

 

1. Liposom

Penggunaan liposom dalam produk perawatan rambut telah berkembang sejak Food and Drug Administration [FDA] memberikan persetujuannya beberapa dekade lalu. Sebagian besar, liposom telah digunakan untuk mengantarkan obat dalam nanokosmetik rambut. Strukturnya terdiri dari air dan fosfolipid, yang membuatnya mudah untuk memberikan zat aktif yang bersifat hidrofilik atau lipofilik.

 

2. Fitosom

Teknologi yang dipatenkan bernama fitosom, yang terbentuk dari ekstrak tumbuhan atau phytoconstituents polar dicampur dengan fosfolipid. Nanocarrier ini adalah kompleks molekul yang kompatibel dengan lipid, serta membuat nutrisi lebih tersedia secara hayati dan lebih mudah diserap. Berbeda dengan liposom, fitosom terdiri dari kompleks molekul yang terbuat dari fosfatidilkolin yang secara kimiawi terikat di bagian tumbuhan. Studi ekstrak air dari Abrus precatorius dan Trichosanthes curcumerina dicampur untuk membuat fitosom poliherbal yang dapat digunakan di kulit. Ini menunjukkan bahwa mereka dapat membantu dalam pertumbuhan rambut, dan komposisinya sama efektifnya dengan pengobatan minoksidil. Selain itu, juga dapat untuk mengobati alopecia.

 

3. Etosom

Etosom adalah nanocarrier yang terbentuk dari fosfolipid, etanol, dan air, yang merupakan modifikasi dari nanocarrier liposom. Ini dimaksud untuk membantu memudahkan zat aktif masuk ke dalam sel target. Etosom dapat menampung zat-zat aktif yang bersifat hidrofilik, lipofilik, atau amfifilik, yang semuanya dapat menembus kulit dan masuk ke aliran darah. Etosom dibuat dengan bantuan vitamin A, E, dan C. Karena semua vitamin bekerja sama dan menyebar ke lapisan dalam kulit, formulasinya memiliki efek anti-oksidan yang lebih kuat daripada cara pemberian zat aktif yang biasa.

 

Formula nano herbal digunakan untuk merawat rambut. Beberapa di antaranya adalah sampo dan kondisioner mint jeruk, yang memiliki nanoclusters yang membuat rambut bersinar. Selain itu, bahan herbal lainnya, di antaranya: kamomil dicampur dengan minyak jeruk dan mint, ekstrak elderberry hitam, atau ekstrak daun jelatang juga digunakan untuk menyuburkan rambut, serta membantu memperkuat folikel rambut, meningkatkan sirkulasi di kulit kepala, mengurangi peradangan, menghentikan ketombe, menambah volume di rambut, dan membuatnya bersinar. 

 

Baca Juga: Minyak Mimba sebagai Anti-Jerawat

 

4. Cubosome

Cubosome bermuatan hinokitiol [berasal dari kayu tanaman dalam keluarga Cupressaceae] menunjukkan bahwa permeabilitas campuran ini jauh lebih tinggi dibandingkan ketika hinokitiol dilarutkan dalam air. Oleh karena itu, campuran tersebut dipandang sebagai salah satu pembawa zat pengental paling kuat yang menjanjikan untuk membantu pertumbuhan rambut.

 

5. Nanopartikel Polimer

Kim et.al pada tahun 2019 melaporkan bahwa ekstrak herbal fermentasi dari kombinasi minyak P. linteus, C. militaris, P. multiflorum, F. carica, dan C. nucifera terkandung dalam nanopartikel yang terbuat dari hidrogel poli[-asam glutamat]/kitosan dapat mendorong perkembangan rambut.

 

6. Melatonin Nanostructured Lipid [NLC]

Hatem et.al menyelidiki penggunaan nanopartikel melatonin dengan minyak anti-oksidan untuk mengobati androgenic alopecia. Dibandingkan dengan larutan melatonin standar, melatonin NLC memiliki efek yang baik dari sudut pandang klinis. Selain itu, NLC mudah disimpan dan membuat kulit menyimpan melatonin 6,8 kali lebih banyak di dermis dan 4,5 kali lebih banyak di stratum korneum daripada larutan melatonin. Melatonin NLC menunjukkan efek yang lebih bermanfaat secara klinis daripada larutan melatonin untuk masalah androgenetic alopecia.

 

7. Nanopartikel Lipid Padat

Para peneliti mensintesis nanopartikel lipid padat untuk memungkinkan ekstrak etanol Pueraria mirifica melewati penghalang epidermis. Formulasi tanpa sitotoksisitas dan menunjukkan keamanan yang baik, serta membantu pertumbuhan rambut. Selain itu, Biji Fenugreek telah digunakan untuk mengobati beberapa jenis alopecia, namun ia sering menyebabkan efek samping sistemik. Oleh karena itu, para peneliti telah menghasilkan nanopartikel lipid padat yang menggunakan metode melt emulsification untuk pembawa biji fenugreek.

 

Perkembangan nanoteknologi di bidang farmasi maupun kosmetik yang terus berkembang, dan untuk memenuhi persyaratan izin edar, produk harus melewati beberapa pengujian. Food and Drug Administration [FDA] dan European Medicines Agency [EMA] adalah dua kelompok utama yang menetapkan aturan untuk studi non-klinis, studi klinis, dan studi kualitas komparatif. Pengujian dilakukan untuk menjaga sifat partikel, stabilitas, dan homogenitas, serta bioavailabilitas dan konsentrasi tingkat sitoplasma sediaan nano, yang dapat memengaruhi titik toksisitas dan parameter kinetik. [][SIS/LC]

 

Sumber:

1. Padule, K., Shinde, S., Chitlange, S., Giram, P., Nagore, D. [2022]. The Advancement of Herbal-Based Nanomedicine for Hair. Cosmetics. 9: 1 – 32.

2. Hatem, S.,Nasr, M., Moftah, N.H., Ragai, M.H., Geneidi, A.S., Elkheshen, S.A. [2018].Clinical cosmeceutical repurposing of melatonin in androgenic alopecia using nanostructured lipid carriers prepared with antioxidant oils. Expert Opin. Drug Deliv. 15: 927–935. 

3. Kim, H.S., Kwon, H.K., Lee, D.H., Le, T.N., Park, H.J., Kim, M.I. [2019]. Poly[γ-Glutamic Acid]/Chitosan Hydrogel Nanoparticles for Effective Preservation and Delivery of Fermented Herbal Extract for Enlarging Hair Bulb And Enhancing Hair Growth. Int. J. Nanomed. 14: 8409–8419.



 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !