Essential Oil sebagai Sumber Alami Senyawa Pewangi untuk Kosmetik

[ilustrasi semprot parfum | freepik.com/Lifestylememory]

Wewangian memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan daya tarik kosmetik. Apa peran essential oil dalam wewangian tersebut?

 

Aroma yang menyenangkan mempengaruhi kenyamanan dan efek produk, serta berdampak signifikan kepada evaluasi keseluruhan kosmetik. Oleh karena itu, selain bentuk dan desain wadahnya, aroma juga menjadi salah satu ciri kosmetik yang diminati kosumen.

 

Peran essential oil

Essential oil atau minyak atsiri merupakan campuran kompleks terpen dan senyawa aromatik atau alifatik lainnya, diproduksi sebagai metabolit sekunder dalam jaringan sekretori khusus tanaman aromatik. Sifat essential oil yang mudah menguap membuatnya mungkin berguna sebagai wewangian tetapi tidak mengesampingkan fungsi lain untuk kosmetik.

 

Essential oil secara luas dimasukkan ke dalam produk perawatan kulit modern karena kompleksitas senyawa aktifnya, sifat harumnya yang kuat, dan citra pemasaran yang alami. Selain itu, selama bertahun-tahun, mereka telah menunjukkan beberapa khasiat kosmetik yang terbukti secara ilmiah. Misalnya, kepentingannya dalam sediaan kosmetik sebagai agen pengawet alami karena sifat antimikrobanya, sendiri atau dalam kombinasi dengan pengawet lain. Menariknya, essential oil digunakan untuk menginduksi manfaat tambahan pada kulit seperti anti-jerawat, anti-penuaan, pencerah kulit, dan pelindung matahari sehingga menjadikannya sangat berharga untuk industri kosmetik.

 

Perkembangan pasar global essensial oil

Pasar global essential oil ditemukan mencapai USD 7,51 miliar pada tahun 2018 dan diperkirakan akan meningkat hingga lebih dari 9% compound annual growth rate [CAGR] antara tahun 2019 dan 2026. Permintaan sebagian besar berasal dari pasar: makanan dan minuman [35%], wewangian, kosmetik dan aromaterapi [29%], rumah tangga [16%], dan farmasi [15%].

 

Khususnya dalam industri kosmetik, essential oil seperti jeruk telah meraup pendapatan maksimal karena menawarkan berbagai solusi kesehatan seperti elastisitas kulit, kekencangan dan perawatan bekas luka, jerawat, dan stretch mark. Essential oil lemon dan jeruk juga memiliki sifat anti-septik, yang menjadikannya bahan ideal untuk perawatan kulit dan rambut. Selanjutnya, sifat anti-mikroba minyak ini telah membuka jalan baru untuk pertumbuhan bisnis lebih lanjut.

 

Keunggulan essensial oil

Banyak industri menggunakan pewangi sintetik yang dikembangkan di laboratorium untuk meniru kandungan aromatik dan kimia dari minyak nabati alami yang lebih mahal untuk diproduksi. Namun demikian, wewangian sintetis mungkin tidak mengandung aspek menguntungkan dari minyak esensial nabati alami dan bahkan tidak aman untuk aplikasi manusia. Misalnya, bahan kimia yang ditemukan dalam wewangian buatan termasuk ftalat, yang merupakan pengganggu endokrin, dan karsinogen yang dikenal seperti turunan benzena.

 

Baca Juga: Penerapan Niosom dalam Kosmetik


Senyawa pewangi dalam essential oil

Terpen adalah kelompok wewangian alami terbesar, dan klasifikasinya terutama didasarkan pada jumlah unit isoprena yang ada dalam strukturnya. Tergantung pada jumlah unit C5, terpen diklasifikasikan menjadi hemiterpen [C5], monoterpen [C10], seskuiterpen [C15] dan diterpen [C20]. Monoterpen adalah yang paling melimpah dalam essential oil [sekitar 90%] dengan berbagai macam struktur. Geraniol/nerol, linalool, sitronelol, sitronelal, dan citral adalah terpen yang paling penting dan banyak digunakan dalam industri parfum.

 

Sharmeen et.al. menyebutkan beberapa senyawa dalam essential oil dengan ciri khas aromanya sebagai berikut:

Essential Oil.jpg

Keamanan essential oil

Namun, meskipun essential oil secara umum dianggap aman, sebagai campuran senyawa yang kompleks, beberapa di antaranya dikenal sebagai alergen dan bahan sensitisasi kulit. Oleh karena itu, perlu dicantumkan pada label kosmetik, terutama bagi konsumen yang memiliki kulit sensitif, rawan alergi atau gangguan kulit, serta dapat memilih untuk pengujian tempel sebelum menggunakan produk yang mengandung senyawa pemicu alergi.

 

Sharmeen et.al. menemukan 26 senyawa pewangi yang dapat menimbulkan alergi, di antaranya: Amylcinnamal, Geraniol, Amylcinnamyl alcohol, Farnesol, Anisyl alcohol, Hexyl cinnamaldehyde, Benzyl alcohol, Hydroxy-citronellal, Benzyl benzoate, Hydroxy-methylpentylcyclohexenecarboxaldehyde, Benzyl cinnamate, Isoeugenol, Benzyl salicylate, D-Limonene, Cinnamyl alcohol, Linalool, Cinnamal, Methyl heptin carbonate, Citral, 3-Methyl-4-[2,6,6-tri-methyl-2-cyclohexen-1-yl]-3-buten-2-one, Citronellol, Oakmoss treemoss extract, Coumarin treemoss extract, dan Eugenol 2-[4-tert-Butylbenzyl] propionaldehyde. [][SIS/LC]

 

Sumber:

Sharmeen, J.B., Mahomoodally, F.M., Zengin, G., and Maggi, F. 2021. Essential Oils as Natural Sources of Fragrance Compounds for Cosmetics and Cosmeceuticals. Molecules, 26[3]: 1 – 24.

 

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !