Ekstrak Tomat sebagai Lotion Tabir Surya

[ilustrasi tomat | freepik.com/aleksandarlittlewolf]

Kulit manusia dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap sinar matahari sehingga mencegah tembusnya sinar tersebut ke organ tubuh, pembuluh darah, dan tulang. Reaksi kulit yang normal terhadap adanya sinar matahari yang berlebihan adalah timbulnya eritema dan hiperpigmentasi. Benarkah tomat dapat menangkal paparan sinar matahari?

 

Radiasi sinar UV dari matahari dapat memberikan efek di kulit, seperti timbulnya kulit terbakar, penuaan dini, atau kerusakan kulit lainnya termasuk kanker. Kulit manusia secara alami telah memiliki sistem perlindungan terhadap pengaruh buruk dari sinar matahari. Namun hal tersebut belum cukup efektif untuk mengatasi radiasi matahari yang berlebihan. Oleh karena itu, dibutuhkan perlindungan tambahan baik secara fisik maupun dengan penggunaan tabir surya.

 

Tomat [Solanum lycopersicum L] memiliki khasiat sebagai tabir surya yang terdiri dari likopen yang mampu melindungi kulit dari eritema dan mencegah kerusakan kulit akibat sinar UV. Efek perlindungan terhadap pembentukan lycopene eritema di kulit yang disinari sinar UV disebutkan pula bahwa lycopene dapat memberikan penyerapan maksimal di panjang gelombang sinar UV. Likopen secara topikal juga dapat memberikan perlindungan terhadap efek akut kerusakan akibat radiasi dari sinar UVB. Dengan ini, tomat di Indonesia diharapkan dapat digunakan sebagai sumber likopen, di mana dapat dimanfaatkan sebagai senyawa aktif dalam sediaan kosmetik tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar matahari.

 

Baca Juga: Kosmetik Herbal yang Berpotensi sebagai Pemutih Kulit Alami

 

Potensi likopen dari tomat sebagai tabir surya dimanfaatkan Sopyan dkk [2018] sebagai civitas akademika Farmasi Unpad, untuk melakukan penelitian formulasi ekstrak tomat sebagai lotion tabir surya yang menarik, efektif, dan stabil.

 

Ekstrak tomat sebagai tabir surya pada formula lotion perlu dilakukan pengukuran nilai sun protection factor [SPF], untuk menunjukkan seberapa besar efek perlindungan dapat dapat diberikan. Dari hasil penelitian Sopyan dkk, menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak tomat di lotion tabir surya memiliki nilai SPF 18,84 dan 22,24, masing-masing dari ekstrak tomat 1% dan 1,5%.

 

Selain itu, pengamatan fisik lotion dilakukan dengan pengamatan organoleptik, pengukuran pH dan viskositas, sentrifugasi, dan pembekuan likuifaksi serta uji kualitatif untuk menunjukkan profil stabil selama penyimpanan 28 hari. Hasil penelitiannya menunjukkan lotion tabir surya yang dihasilkan memiliki kualitas fisik yang baik selama penyimpanan 28 hari. Oleh karena itu, sediaan lotion tabir surya yang mengandung 1% dan 1,5% ekstrak buah tomat dapat digunakan sebagai tabir surya secara topikal.

 

Artikel ilmiah lengkapnya dapat dilihat di sini. [][SIS/LC]

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !