Bahan Baku Produk Kosmetik Alami

[ilustrasi natural ingredients | freepik.com/freepik]

Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas bahan baku utama [base] pembuatan produk kosmetik. Artikel ini akan fokus membahas kosmetik alami yang berhubungan dengan bahan baku dari tumbuhan maupun hewani.

Pentingnya klaim ‘natural ingredient’ di label

Saat ini, kosmetik alami telah menjadi tren, dan kebutuhan pasar terus meningkat untuk produk kosmetik berbahan alami. Umumnya, produk yang mengklaim natural ingredient, mereka mencantumkan keterangan di kemasan/label produk untuk lebih menarik perhatian konsumen.

Label kemasan kosmetik biasanya memuat daftar bahan baku kosmetik yang digunakan untuk produksinya. Bahan-bahan tersebut dirujuk dengan menggunakan sebutan INCI name atau International Nomenclature of Cosmetic Ingredients. Ini adalah sistem penamaan terpadu senyawa kimia dalam bahasa Inggris dan tumbuhan dalam bahasa Latin. Pencantuman nama-nama bahan tersebut diterakan dalam urutan tertentu, dimulai dengan kandungan tertinggi dalam produk. Informasi ini memungkinkan konsumen mengetahui bahan alami yang digunakan dalam produk pilihannya.

Apa yang dimaksud kosmetik alami?

Kosmetik alami adalah produk yang hanya mengandung bahan baku alami yang berasal dari sumber daya mineral dan bahan yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Selain itu, mereka harus diperoleh sebagai hasil dari proses seperti: penyaringan, ekstraksi, pengeringan, distilasi, pengepresan, penggilingan, liofilisasi, dan pengayakan. Memperoleh bahan baku alami dengan menggunakan metode fisik yang disebutkan di atas, yang mengolah bahan dalam jumlah kecil, memungkinkan untuk mempertahankan nilai gizi, vitamin, dan zat bermanfaat yang terkandung dalam bahan mentah tersebut.

 

Bahan hewani dapat digunakan untuk menghasilkan kosmetik alami hanya jika tidak berbahaya bagi kesehatan atau kehidupan hewan. Bahan baku tersebut antara lain madu, propolis, lanolin dan susu. Dalam produksi kosmetik alami juga diperbolehkan menggunakan bahan baku kosmetik yang diperoleh dari proses bioteknologi, yaitu mikrobiologis atau enzimatik. Salah satu contohnya asam hialuronat yang diperoleh dengan cara ini.

Selain bahan baku yang berasal dari tumbuhan dan hewan, dalam kosmetik alami juga dapat ditemukan:

Berbagai jenis komponen laut [misalnya alga],

Minyak esensial,

Garam anorganik dan oksida yang berasal dari mineral,

Emolien alami, pewarna, pengemulsi [misalnya ester sukrosa],

Zat aktif dan pengawet alami [asam benzoat dan garamnya, asam benzil, asam salisilat].

 

Zat apa yang tidak bisa digunakan dalam kosmetik alami?

Untuk produksi kosmetik alami, seseorang tidak boleh menggunakan minyak mineral, parafin, petrolatum, pewarna sintetis, wewangian sintetis, pengawet sintetis, yaitu paraben atau formaldehida, serta propilen glikol, silikon, BHT, SLS, dan SLES.

Bahan kosmetik alami harus bebas dari bahan baku yang berasal dari tanaman hasil rekayasa genetika maupun dari bahan baku hewan mati atau diperoleh dengan cara yang membahayakan bagi mereka. Penting juga untuk diingat bahwa produksi kosmetik alami memerlukan langkah-langkah untuk melindungi lingkungan alam.

Produk kosmetik alami tidak boleh mengandung bahan sintetis. Meskipun beberapa organisasi sertifikasi menganggap produk tersebut alami jika mengandung kurang dari 5% zat sintetis.

 

Apa fungsi bahan alami dalam produk kosmetik?

Setiap bahan baku alami memiliki komposisi yang kaya dan sifat yang beragam, sehingga beberapa bahan baku tersebut dapat menjalankan beberapa fungsi sekaligus. Fungsi bahan baku alami di antaranya sebagai anti-oksidan, zat pengemulsi, pengawet, humektan, surfaktan, dan lain-lain. Fungsi yang terpenting penggunaan bahan baku alami adalah dapat digunakan sesuai dengan fungsi/tujuan produk kosmetik.

 

Beberapa ulasan terkait bahan-bahan alami yang memiliki potensi di bidang kosmetik telah kami bahas sebelumnya, seperti dalam penggunaan untuk perawatan kulit, perawatan rambut, dan lain-lain. [][SIS/LC]

 

Sumber:

PCC Group. 2019. Raw Materials for The Production of Natural Cosmetics.

 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !