Tumbuhan Eupatorium Berpotensi sebagai Bahan Kosmetika

[ilustrasi Eupatorium cannabinum | pixabay.com/Nennieinszweidrei]

Eupatorium adalah genus tanaman dari keluarga Asteracease yang memiliki kurang lebih 60 spesies. Berbagai jenis bioaktivitas telah ditemukan pada spesies Eupatorium, dan ini memiliki efektivitas sebagai anti-inflamasi, sitotoksik, anti-jamur, dan anti-bakteri.

 

Beberapa spesies Eupatorium yang telah dilaporkan memiliki bioaktivitas dan berpotensi sebagai bahan kosmetika di antaranya yaitu: E. odoratum, E. triplinerve, E. adenophorum, E. perfoliatum, E. cannabium, E. aschembornianum, E. buniifolium, E. capillifolium, E. chinense, E. fortune, E. glehni, E. lindleyanum, E. heterophyllum, dan E. japonicum.

 

Dalam bidang kosmetik, tanaman Eupatorium dapat digunakan sebagai anti-oksidan, anti-melanin, anti-jerawat, dan anti-inflamasi.

 

1. Aktivitas anti-oksidan

Sifat anti-oksidan dalam kosmetik sangatlah penting, karena bekerja untuk melawan radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebakan kerusakan sel-sel tubuh dan bahwa dapat mengakibatkan kanker. Kulit menjadi bagian yang sering terpapar sinar matahari, sehingga rentang terkena radikal bebas. Namun, dengan penggunakan produk kosmetik sebagai perlindungan tambahan, dapat membantu penangkal radikal bebas. Dengan demikian, produk kosmetik harus mengandung bahan aktif yang memiliki sifat anti-oksidan.

 

Berbagai jenis tumbuhan yang memiliki aktivitas anti-oksidan, mereka yang mengandung senyawa fenol dan flavonoid. Dua kelompok senyawa ini telah banyak dilaporkan dengan sifat anti-oksidannya. Spesies Eupatorium yang telah ditemukan memiliki aktivitas anti-oksidan yaitu E. cannabinum dan E. triplinerve.

 

2. Aktivitas anti-melanin

Hiperpigmentasi kulit disebabkan oleh produksi melanin abnormal, kondisi ini disebabkan oleh radiasi ultraviolet [UV], dan hal ini menjadi masalah klinis dan kosmetika. Melanin adalah pigmen di kulit yang dihasilkan enzim tyrosinase. Ketika produksi melanin abnormal, kulit akan terlihat gelap, sehingga diperlukan perawatan untuk mencerahkan kulit.

 

Perawatan mencerahkan kulit dapat menggunakan produk kosmetik, dengan memanfaatkan bioaktivitas dari tumbuhan Eupatorium. Spesies E. lindleyanum dan E. triplinerve dilaporkan dapat menghambat enzim tyrosinase, sehingga mengurangi produksi melanin berlebih.

 

Baca Juga: Efektivitas Alpha Arbutin, dan Bagaimana Terhidrolisis Menjadi Hydroquinone?

 

3. Aktivitas anti-jerawat

Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis diidentifikasi sebagai bakteri pemicu jerawat. Oleh karena itu, untuk mengatasi jerawat menggunakan produk kosmetika yang memanfaatkan bioaktivitas tumbuhan Eupatorium yang memiliki sifat anti-bakteri. Spesies E. odoratum dilaporkan memiliki aktivitas anti-bakteri terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Selain itu, ekstrak daun E. odoratum dan E. triplinerve dilaporkan memiliki aktivitas anti-bakteri terhadap Staphylococcus aureus, juga salah satu bakteri penyebab jerawat.

 

4. Aktivitas anti-inflamasi

Beberapa spesies Eupatorium telah menunjukkan potensi aktivitas anti-inflamasi. Spesies E. triplinerve dilaporkan memiliki efek analgesik, yang dapat meredakan nyeri akibat peradangan [inflamasi] yang terjadi. Spesies lain, E. adenophorum memiliki komposisi bioaktif yang menunjukkan potensi aktivitas anti-inflamasi, insektisida dan anti-bakteri. Selain itu, kandungan lakton seskuiterpen dari E. cannabinum dilaporkan memiliki aktivitas anti-inflamasi, serta E. odoratum juga telah menunjukkan banyak aktivitas farmakologis, termasuk aktivitas anti-inflamasi.

 

Dengan demikian, berbagai ekstrak dari seluruh bagian Eupatorium menunjukkan berbagai macam senyawa bioaktif, termasuk steroid, saponin, flavonoid, tanin, glikosida, kumarin, dan seskuiterpen, beserta aktivitas biologisnya. Senyawa bioktif tersebut berpotensi untuk digunakan sebagai agen kosmetik karena memiliki sifat anti-oksidan, anti-tirosinase, anti-melanin, anti-jerawat, dan anti-inflamasi. Oleh karena itu, tanaman Eupatorium dapat digunakan sebagai bahan kosmetik dalam waktu dekat, namun harus dibuktikan terlebih dahulu keamanannya untuk aplikasi manusia di bidang kosmetik. [][SIS/LC]

 

Sumber:

Putri, A.S., Haqiqi, M.T., Supomo., Kusuma, I.W., Kuspradini H., Rosamah, E., Amirta, R., Paramita, S., Ramadhan, R., Lubis, M.A.R., Ariyanta, H.A., Aswandi, A., Kholibrina, C.R., Ismayati, M., Fatriasari, W., Tarmadi, D., Yuliansyah., Suwinarti, W., Kim, Y., and., Arung, E.T. 2022. A Mini Review: The Application of Eupatorium Plants as Potential Cosmetic Ingredients. Cosmetics, 9: 1 – 12.

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !