Pemanfaatan Kulit Jeruk Keprok untuk Formula Splash Mask

[foto: freepik.com/azerbaijan_stokers]

Indonesia adalah negara tropis yang terpapar sinar matahari [UV] selama 12 jam, salah satu efek buruk dari sinar UV yaitu merusak kulit. Jika kulit terpapar sinar UV terus menerus, akan menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang akan mengakibatkan kulit mengalami hiperpigmentasi, kerutan serta penuaan dini.

 

Senyawa anti-oksidan diperlukan untuk meminimalkan kerusakan akibat sinar UV. Salah satu jenis tanaman yang telah banyak digunakan sebagai anti-oksidan adalah jeruk keprok, karena mengandung banyak vitamin C dan senyawa flavonoid sebagai agen anti-oksidan.

 

Pemanfaatan jeruk keprok hanya terbatas pada buah, sedangkan kulitnya hanya merupakan limbah. Oleh karena itu, civitas akademika Farmasi Unpad yaitu Sriarumtias dkk [2019] memanfaatkan limbah kulit jeruk keprok [Citrus reticulata Blanco.] untuk formula splash mask. Uji aktivitas anti-oksidan limbah kulit jeruk keprok diperoleh nilai IC50 adalah 237.938 ppm, kemudian dibuat splash mask dengan konsentrasi 1000x IC50 menunjukkan nilai IC50 244.664 ppm dengan kategori anti-oksidan sedang.

 

Splash mask adalah terobosan baru dalam dunia skincare, pada dasarnya Splash Mask merupakan masker dalam bentuk liquid dengan konsentrasi yang tinggi. Splash mask bertekstur cair, dan dikemas dalam botol, seperti layaknya toner atau essence. Splash mask disebut masker karena ia memberikan banyak manfaat pada kulit wajah sekaligus mengeksfoliasi seperti masker umumnya.

 

Sesuai dengan namanya, penggunaan splash mask dipakai dengan cara ‘splashing’ atau dibasuh ke wajah menggunakan tangan setelah cairan splash mask dilarutkan dengan air terlebih dahulu. Kemudian, wajah ditepuk-tepuk sebentar selama 10-15 detik supaya kandungan splash mask meresap sempurna.

 

 

---

Artikel ilmiah lengkapnya dapat dilihat di sini. [][SIS/LC]



 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !