[ilustrasi buah citrus | freepik.com/azerbaijan_stockers]

Hampir semua orang pernah mengalami kulit berjerawat, terutama pada usia remaja. Meski dianggap bukan penyakit yang berbahaya, namun nyatanya hampir semua penderita jerawat merasa penampilan terganggu.

Seringkali timbul perasaan yang berujung kepada turunnya rasa percaya diri dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Tak heran, jika kebanyakan pasien yang datang ke klinik perawatan kulit adalah mereka yang mencari solusi mengatasi jerawat.

Menurut salah seorang dokter kulit, sekitar 70 persen pasien yang datang, memiliki masalah jerawat.

Infeksi acne vulgaris menunjukkan distribusi yang luas dan prevalensinya meningkat dari waktu ke waktu. Jerawat adalah penyakit kulit yang paling dominan dilaporkan berdasarkan studi besar di Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris. Di Indonesia, sekitar 95-100% pria dan 83-85% wanita usia 16-17 tahun menderita jerawat.

Prevalensi jerawat di wanita dewasa sekitar 12% dan di pria dewasa 3%. Studi lain menemukan bahwa jerawat merupakan masalah kulit remaja dengan prevalensi lebih tinggi di wanita dibandingkan pria pada rentang usia 20 tahun atau lebih.

Citrus family adalah kelompok buah yang banyak dikonsumsi yang mengandung beberapa metabolit seperti flavonoid, asam askorbat, dan karotenoid. Citrus auranti-folia merupakan salah satu jenis jeruk yang tersebar luas dan dikonsumsi di Indonesia.

Secara tradisional fruit juice sudah lama digunakan sebagai ramuan obat jerawat semut dan sudah terbukti efektif. Namun jika buahnya harus diperas terlebih dahulu, maka perawatannya menjadi tidak maksimal dan tidak praktis. Sedangkan untuk mengatasi masalah jerawat terhadap P. acne dan S. epidermidis diperlukan sediaan anti-acne yang memiliki penetrasi yang baik dan waktu kontak yang lama.

Oleh karena itu, civitas akademika Farmasi Unpad, Kusuma dkk [2018] melakukan penelitian terhadap C. auranti-folia fruit juice yang diformulasikan dalam bentuk sediaan gel anti-jerawat.

Sediaan gel dapat dijadikan salah satu pilihan sediaan anti-jerawat. Bentuk sediaan gel dapat bertahan lama di kulit dan mengeluarkan zat aktif yang baik. Formulasi gel membuat sediaan lebih mudah dilepas dari kulit dibandingkan salep dan krim.

Berikut artikel ilmiah lengkapnya dapat dilihat di sini. [][SIS/LC]