Efektivitas Sari Kedelai sebagai Anti-aging dalam Kosmetik

[ilustrasi kedelai fermentasi | freepik.com/jcomp]

Kulit memiliki fungsi sebagai perlindungan tubuh, membantu dalam pengaturan suhu, serta bertindak sebagai salah satu organ sensasi yang mengenal sentuhan sebagai indera peraba.

 

Sama halnya dengan jaringan lain, kulit manusia mengalami proses degeneratif dan penuaan. Proses penuaan di kulit dapat meliputi hilangnya elastisitas, degenerasi serat elastis, pengurangan kandungan kolagen dan ketebalan epidermis, peningkatan kerutan dan kondisi kulit yang semakin kering.

 

Penuaan kulit berpengaruh kepada fungsi perlindungan kulit, gangguan penyembuhan luka, perubahan pigmen, hingga dapat menimbulkan kanker kulit. Proses penuaan tidak dapat dicegah, namun metode untuk menghambat proses penuaan sudah banyak dikembangkan.

 

Upaya dalam melindungi kulit dari proses penuaan dapat dilakukan metode perawatan dengan terapi penggunaan estrogen yang dapat meningkatkan proliferasi keratinosit, hidrasi epidermis, ketebalan epidermis, dan elastisitas kulit.

 

Selain itu, estrogen dapat mengurangi kerutan kulit, menambah kandungan dan kualitas kolagen, serta meningkatkan tingkat vaskularisasi. Namun terapi pengganti-an estrogen memiliki efek samping sebagai salah satu faktor risiko timbulnya kanker payudara dan rahim. Penggunaan produk kosmetik anti-aging yang tepat dan teratur menjadi alternatif terapi untuk membantu merawat kulit dari penuaan dini serta lebih mudah untuk didapat dengan harga terjangkau.

 

Bahan aktif anti-aging mengandung senyawa yang dapat memberikan anti-oksidan bagi kulit, menstimulasi proses regenerasi sel kulit dan menjaga kelembapan. Fungsi utama anti-aging untuk mengurangi garis halus, kerutan dan bintik noda.

 

Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai bahan aktif anti-aging adalah kedelai yang sudah dipercaya memiliki kandungan protein tinggi [30-50 gram/100 gram]. Kedelai mengandung beberapa komponen fungsional seperti asam fenolat, flavonoid, isoflavonoid [glikosida dan aglikon].

 

Isoflavon aglikon memiliki aktivitas biologis yang lebih tinggi, tanin, dan proantosianidin serta vitamin E. Komponen fungsional kedelai berperan sebagai anti-oksidan untuk melawan radikal bebas sehingga menghambat terjadinya oksidasi, mengurangi kerusakan sel, mengurangi resiko penyakit kardiovaskular dan menghambat pertumbuhan sel kanker.

 

Penelitian sebelumnya telah melaporkan bahwa protein dalam kedelai yang digunakan dalam skincare memiliki efek anti-kerutan karena fungsinya menghambat aktivitas elastase. Kedelai juga dapat dimodifikasi dengan fermentasi menggunakan jamur dan bakteri. Proses ini menghasilkan isoflavon yang dapat dihidrolisis menjadi molekul peptida kecil dan lebih mudah diabsorpsi ke dalam tubuh serta meningkatkan kemampuan isoflavon sebagai anti-inflamasi dan anti-oksidan.

 

Kapasitas anti-oksidan pada fermentasi ekstrak kedelai meningkat sejalan dengan konsentrasi kedelai yang digunakan. Kedelai dapat diekstrak dan atau dimodifikasi menjadi susu kedelai kemudian difermentasi menggunakan bakteri asam laktat, sehingga dihasilkan produk kedelai yang memiliki nilai dan kandungan gizi yang lebih tinggi.

 

Manfaat kedelai antara lain: menyehatkan pencernaan, meningkatkan metabolisme, meningkatkan daya ingat dan fungsi otak, anti-aging, menjaga kesehatan jantung, menurunkan gula darah baik untuk penderita diabetes, mencegahan osteoporosis, memerangi radikal bebas, mencegah kanker dan meredakan gejala menopause.

 

Kandungan pada kedelai diantaranya: asam fenolat yang mengandung dua karbon konstitutif hidroksinamat, asam hidroksibenzoat sebagai anti-oksidan in vitro, isoflavon genistein dan daidzein sebagai anti-oksidan potensial, inhibitor spesifik dari protein tirokinase dan fitoestrogen. Senyawa kimia kedelai dapat digunakan sebagai bahan aktif dalam formulasi kosmetik dan saat ini kosmetik berbahan dasar natural seperti kedelai telah berkembang.

 

Informasi mengenai penggunaan fermentasi dan non-fermentasi kedelai untuk anti-aging masih terbatas. Oleh karena itu, civitas akademika Farmasi Unpad, Kusumawulan dkk [2022] membuat artikel review yang bertujuan memberikan informasi mengenai efektivitas sari kedelai fermentasi dan non-fermentasi sebagai anti-aging dalam kosmetik.

 

Kedelai yang telah difermentasi terbukti memiliki aktivitas anti-oksidan lebih tinggi dibandingkan non-fermentasi. Aktivitas anti-oksidan dari fermentasi kedelai menunjukkan efek anti-oksidan yang lebih tinggi di semua parameter yang diujikan [aktivitas scavenging radikal bebas, aktivitas scavenging O2, aktivitas scavenging OH-, inhibisi auto-oksidatif di asam linoleate dan ihibisi aktivitas tirosinase].

 

Dapat disimpulkan bahwa fermentasi ekstrak kedelai memiliki efek anti-oksidan dan anti-aging lebih baik dibandingkan ekstrak kedelai non-fermentasi. Senyawa aktif di kedelai yang memiliki aktivitas sebagai anti-oksidan yaitu golongan isoflavon genistein dan daidzein. Selain memiliki potensi untuk digunakan sebagai anti-aging, sari kedelai fermentasi dan non-fermentasi dapat digunakan sebagai anti-oksidan, pelembap, anti-kerutan dan anti- inflamasi.

 

Berikut artikel review lengkapnya dapat dilihat di sini. [][SIS/LC]



 

Anda belum dapat berkomentar. Harap Login terlebih dahulu

Komentar

  • Belum ada komentar !