Penetapan Kadar Zat Aktif

Penetapan kadar zat aktif dalam produk kosmetik bertujuan untuk memastikan bahwa kandungan bahan aktif sesuai dengan spesifikasi dan klaim produk. Beberapa zat aktif yang sering diuji berdasarkan gambar yang Anda unggah meliputi:

  1. Niacinamide (Vitamin B3) – Menentukan kadar niacinamide yang berfungsi untuk mencerahkan kulit, mengurangi peradangan, dan meningkatkan fungsi skin barrier.
  2. Asam Salisilat/BHA – Mengukur konsentrasi bahan ini, yang umum digunakan untuk mengatasi jerawat dan memperbaiki tekstur kulit.
  3. Vitamin C – Uji untuk memastikan kadar vitamin C, yang terkenal dengan sifat antioksidan dan efek mencerahkan kulit.
  4. Glutathione – Uji kadar glutathione, zat yang terkenal karena sifatnya yang memutihkan dan melawan radikal bebas.
  5. Asam Laktat – Uji konsentrasi asam laktat, yang merupakan AHA yang berfungsi untuk eksfoliasi kulit dan meningkatkan kelembapan.
  6. L-Arginin – Mengukur kadar L-Arginin, asam amino yang berfungsi memperbaiki elastisitas dan kelembapan kulit.
  7. Asam Traneksamat – Uji kadar asam traneksamat, yang dikenal karena sifat anti-pigmentasi dan kemampuannya untuk mencerahkan kulit.
  8. Alpha Arbutin – Menentukan kadar alpha arbutin, bahan yang digunakan untuk mengurangi hiperpigmentasi dan memperbaiki warna kulit.
  9. Kolagen – Pengujian kadar kolagen, yang berfungsi untuk meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan.
  10. Asam Suksinat – Uji konsentrasi asam suksinat, yang membantu dalam mengurangi jerawat dan mengontrol produksi minyak berlebih.

Perbedaan Penelitian In Vitro dan In Vivo

Penelitian in vitro dan in vivo adalah dua metode utama yang digunakan dalam pengujian farmasi untuk mengevaluasi keamanan, efikasi, dan mekanisme aksi bahan aktif

Proses Registrasi dan Pelabelan

Setelah semua pengujian dilakukan, produk kosmetik harus didaftarkan ke BPOM. Produsen wajib menyertakan semua hasil pengujian serta informasi rinci mengenai bahan baku, formulasi, dan

Uji Pengujian Produk Jadi

Produk kosmetik akhir harus melalui beberapa pengujian tambahan untuk memastikan kualitas, stabilitas, dan keamanan, termasuk pengukuran pH, viskositas, berat jenis, dan indeks bias. Selain